Wednesday, June 22, 2016

NASIB JENAZAH PEGAWAI BANK | NGERINYA DOSA RIBA'


Bismillah-"Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallahu ‘alahi wasallambersabda, “Allah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang yang memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba), mereka sama saja”. (HR. Muslim dan Ahmad)

Sekelumit kisah yang di ceritakan 
Di ambil dari status salah satu  pengguna facebook:
Alhamdulillah, selama 6 tahun punya akun FB ini, saya belum pernah share kisah yang belum jelas asal muasalnya atau belum kenal yakin sumber awalnya. Ini untuk menghindari jika itu adalah cerita hoax. Oleh karena itu, saya mohon maaf jika kisah ini belum saya verifikasi karena saya dapati dari group WA. Jika hoax semoga dimaafkan dan jika benar, semoga jadi pelajaran bagi kita semua. Terutama bagi mereka yg masih merasa nyaman bekerja di institusi produsen riba yaitu BANK. Saya edit sedikit jika ada redaksi kata yg salah tanpa mengurangi cerita awalnya. Semoga bermanfaat.

 NASIB JENAZAH PEGAWAI BANK
Beginilah kisah selengkapnya Nasib Jenazah Pegawai Bank Pemakan Harta Riba, silakan disimak semoga memberikan pelajaran untuk kita semua.

Jarum jam disini menunjukkan pukul 09.30 wita. Salon dan toko baru dibuka se jam yang lalu. Pelanggan setia saya sudah ada yang datang. Bu Haji ‘S’ pedagang grosir busana muslim yang biasanya ke salon saya hari sabtu atau minggu. Karena hanya pada hari libur saja putra beliau bisa bantu jaga toko.

 Saya sapa, “Ehh..bu haji tumben hari kerja bisa kesini.”

Bu haji : "iya bu Dess, sekarang ada anak saya yang bantu jualan di toko."

 Saya : "hlo..anak ibu bukannya kerja di bank ? Ini kan hari senin bu.." #basa-basi

 Bu Haji : "Anak saya berhenti kerja di bank, bu Dess.."

 Saya : "Kenapa berhenti bu ? 'Kan udah lumayan jabatannya..?" #kepo.

Bu Haji : "iya bu, Dess. Kira-kira beberapa bulan yang lalu, anak saya ikut mengantar jenazah salah satu karyawan dia di kantor ada yang meninggal. Jadi pas jenazah sudah selesai dikuburkan, datang 1 jenazah lain yang mau dikubur juga. Setelah itu baru diketahui ternyata jenazah alm teman anak saya itu salah dimasukkan ke liang kubur jenazah yang baru datang tadi.."

Saya : "Terus gimana bu..??"

Bu Haji : "Jadi terpaksa digali lagi makamnya. Dan setelah digali semua orang terkejut melihat kondisi jenazah teman anak saya itu bu.."

 Saya : "Kondisinya gimana bu haji ?"
Bu Haji : "Belum 1 jam bu Dess, setelah dibuka papannya…Astaghfirullah.. jenazahnya hangit.." (Hangit = Hangus)

Astaghfirullah…

Tenggorokan saya kering seketika.

 Saya : "Kenapa bisa begitu bu..??"
Bu haji : "Anak saya hanya bilang, setelah kejadian itu anak saya pulang ke rumahnya. Dan bilang kpd istrinya bahwa dia mau resign dari bank tempat dia kerja. Istrinya juga pegawai bank bu Dess. Terjadilah pertengkaran anak saya dgn istrinya. Pokoknya istrinya minta cerai kalau anak saya berhenti kerja di bank. Alasannya hidup sudah mapan. Penghasilan juga bagus. Kalau berhenti gimana nasibnya nanti. Itu kata istri anak saya bu Dess.."

 "Anak saya bilang, alm teman sekantornya itu semasa kerja di bank selalu minta jatah sekian persen dari pencairan hutang kepada debitur. Apalagi kalau debiturnya chinese dia bisa minta jatah hingga 10% dari uang yang dicairkan. Setelah cair dana yg diminta dari debitur itu dibagi-bagikan ke teman2 yg lain termasuk anak saya. Dan hal tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.."
"Setelah melihat kejadian di kubur tadi, anak saya menangis. Merasa telah banyak dosa dan turut memakan riba yang dosanya luar biasa. Maka dari itu anak saya memutuskan untuk resign dari bank tempat dia bekerja. Meskipun resikonya dia harus bercerai dari istrinya.."

 "Sekarang anak saya ikut saya bantu mengembangkan usaha dagang saya. Anak saya bilang… 'Saya lebih baik hidup seadanya dengan uang halal daripada hidup mewah dengan riba dan segala dosanya..'”
Saya : "MasyaAllah. Beruntung anak pian (Anda) segera bertobat bu haji. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita bu haji. Dan melancarkan jalan hijrah anak pian (Anda).."

*Satu lagi kisah nyata yang saya jadikan pelajaran berharga. Bahwa Allah menunjukkan langsung siksa kubur kepada kita yang masih hidup, agar kita menjauhi dan meninggalkan riba.
Masya Allah…

di dunia aja azabnya sudah mengerikan seperti ini apalagi kelak di akhirat. Semoga kita bisa beristiqomah melawan riba. Aamiin....
Bagi Anda para pegawai Bank yang meragukan kisah seperti ini, sesungguhnya membuktikannya gampang. Anda mati dulu, nanti setelah satu jam mintakan kepada keluarga untuk membongkar lagi makam Anda.

Jika jenazah Anda hangus bin gosong, berarti benar ceritanya, hehehe. Tetapi jika jenazah anda ternyata bersih seperti terpancar cahaya, apalagi jika harum mewangi seperti (insyaallah) jenazah Siyono, maka cerita jenazah pegawai bank yang gosong diatas adalah hoax.

No comments:

Post a Comment

Komentar