Bismillah-"Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallahu ‘alahi wasallambersabda, “Allah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang yang memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba), mereka sama saja”. (HR. Muslim dan Ahmad)
Sekelumit kisah yang di ceritakan Di ambil dari status salah satu pengguna facebook:
Alhamdulillah, selama 6 tahun punya akun FB ini, saya belum pernah share kisah yang belum jelas asal muasalnya atau belum kenal yakin sumber awalnya. Ini untuk menghindari jika itu adalah cerita hoax. Oleh karena itu, saya mohon maaf jika kisah ini belum saya verifikasi karena saya dapati dari group WA. Jika hoax semoga dimaafkan dan jika benar, semoga jadi pelajaran bagi kita semua. Terutama bagi mereka yg masih merasa nyaman bekerja di institusi produsen riba yaitu BANK. Saya edit sedikit jika ada redaksi kata yg salah tanpa mengurangi cerita awalnya. Semoga bermanfaat.
NASIB JENAZAH PEGAWAI
BANK
Beginilah kisah
selengkapnya Nasib Jenazah Pegawai Bank Pemakan Harta Riba, silakan disimak
semoga memberikan pelajaran untuk kita semua.
Jarum jam disini
menunjukkan pukul 09.30 wita. Salon dan toko baru dibuka se jam yang lalu.
Pelanggan setia saya sudah ada yang datang. Bu Haji ‘S’ pedagang grosir busana
muslim yang biasanya ke salon saya hari sabtu atau minggu. Karena hanya pada
hari libur saja putra beliau bisa bantu jaga toko.
Bu haji : "iya bu Dess, sekarang ada anak saya yang
bantu jualan di toko."
Saya :
"hlo..anak ibu bukannya kerja di bank ? Ini kan hari senin bu.."
#basa-basi
Bu Haji : "Anak
saya berhenti kerja di bank, bu Dess.."
Saya : "Kenapa
berhenti bu ? 'Kan udah lumayan jabatannya..?" #kepo.
Bu Haji : "iya
bu, Dess. Kira-kira beberapa bulan yang lalu, anak saya ikut mengantar jenazah
salah satu karyawan dia di kantor ada yang meninggal. Jadi pas jenazah sudah
selesai dikuburkan, datang 1 jenazah lain yang mau dikubur juga. Setelah itu
baru diketahui ternyata jenazah alm teman anak saya itu salah dimasukkan ke
liang kubur jenazah yang baru datang tadi.."
Saya : "Terus gimana bu..??"
Bu Haji : "Jadi terpaksa digali lagi makamnya. Dan setelah digali semua orang terkejut melihat kondisi jenazah teman anak saya itu bu.."
Saya :
"Kondisinya gimana bu haji ?"
Bu Haji : "Belum
1 jam bu Dess, setelah dibuka papannya…Astaghfirullah.. jenazahnya
hangit.." (Hangit = Hangus)Astaghfirullah…
Tenggorokan saya kering seketika.
Saya : "Kenapa
bisa begitu bu..??"
Bu haji : "Anak
saya hanya bilang, setelah kejadian itu anak saya pulang ke rumahnya. Dan bilang
kpd istrinya bahwa dia mau resign dari bank tempat dia kerja. Istrinya juga
pegawai bank bu Dess. Terjadilah pertengkaran anak saya dgn istrinya. Pokoknya
istrinya minta cerai kalau anak saya berhenti kerja di bank. Alasannya hidup
sudah mapan. Penghasilan juga bagus. Kalau berhenti gimana nasibnya nanti. Itu
kata istri anak saya bu Dess.."
*Satu lagi kisah
nyata yang saya jadikan pelajaran berharga. Bahwa Allah menunjukkan langsung
siksa kubur kepada kita yang masih hidup, agar kita menjauhi dan meninggalkan
riba.
Masya Allah…
di dunia aja azabnya sudah mengerikan seperti ini apalagi
kelak di akhirat. Semoga kita bisa beristiqomah melawan riba. Aamiin....
Bagi Anda para
pegawai Bank yang meragukan kisah seperti ini, sesungguhnya membuktikannya
gampang. Anda mati dulu, nanti setelah satu jam mintakan kepada keluarga untuk
membongkar lagi makam Anda.
Jika jenazah Anda
hangus bin gosong, berarti benar ceritanya, hehehe. Tetapi jika jenazah anda
ternyata bersih seperti terpancar cahaya, apalagi jika harum mewangi seperti
(insyaallah) jenazah Siyono, maka cerita jenazah pegawai bank yang gosong
diatas adalah hoax.
No comments:
Post a Comment
Komentar