Sunday, June 19, 2016

RAWALO | SERAYU MASIH BESRSTATUS AWAS!

Bismillah– Hujan yang terus mengguyur wilayah Banyumas dan sekitarnya, membuat debit Sungai Serayu pada Minggu (19/6) kemarin kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dijelaskan Kasi Operasional dan Perawatan BPSDA Serayu Citanduy Arif Sugiarto, debit air Sungai Serayu pada Minggu kemarin mencapai 1.804,6 meter kubik per detik pada pukul 11.00.

Angka itu meningkat jika dibandingkan pengukuran Minggu pagi yang mencapai 1.680,01 meter kubik per detik. Meski demikian, pada pukul 15.00, debit Sungai Serayu kembali menurun di angka 1.446,1 meter kubik per detiknya.
“Jika dibandingkan pekan lalu, peningkatan debit kali ini memang masih lebih rendah. Hanya saja kewaspadaan sangat perlu ditingkatkan, terutama di wilayah selatan Jawa dan wilayah sekitar sungai,” ujarnya.

Seperti diketahui, debit normal Sungai Serayu hanya dikisaran 423 meter kubik per detik. Dengan adanya peningkatan tersebut memang cukup mengalami peningkatan yang signifikan. Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan indikator yang ada, elevasi Sungai Serayu yang terjadi kemarin masuk dalam kategori Awas, mengingat ketinggian air sebelum melewati pintu air (up stream), mencapai 11,80 meter. Sedangkan down steam tingkat elevasi di bedung gerak mencapai 9,00 meter.

“Untuk cuaca, hingga saat ini (kemarin, red) masih diperkirakan gerimis. Sedangkan untuk potensi hujan, dari BMKG masih diprediksi bakal terjadi hingga Senin besok (hari ini,red),” katanya
Dengan cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Banyumas selama beberapa hari terakhir ini dinilai cukup membahayakan. Oleh karena itu, segala aktivitas yang berada di sekitar sungai diminta untuk sementara dihentikan, seperti penambangan. Hal itu menyusul debit air sungai yang sangat sulit diprediksi.

Menurut Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriana Adi Chandra kondisi cuaca saat ini semakin sulit diprediksi, pada Juni ini bila merujuk pada prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) seharusnya memasuki kemarau, namun masih sering turun hujan.

“Untuk mengetahui cuaca perlu aktifkan alat komunikasi yang dimiliki, terutama yang bisa memberikan informasi cuaca. Bila langit mendung sebisa mungkin masyarakat harus menghindari sungai,” ujarnya.
Sungai yang berhulu di wilayah sekitar Baturraden atau lereng Gunung Slamet juga perlu ekstra diwaspadai. Sebab kendati di wilayah hilir cuaca cerah, bisa saja sekitar hulu mendung dan hujan. Kondisi itu bisa menyebabkan banjir yang tidak disadari. Sementara itu, berkaitan antisipasi bencana, Tagana Banyumas setiap hari menyiagakan dua petugas piket. Selain petugas piket, juga ada Quick Response Team (QRT) yang siap bergerak sewaktu-waktu bila diperlukan.
Tim tersebut ditempatkan di tiga wilayah yakni Kota Purwokerto, Kecamatan Sumpiuh, dan Kecamatan Ajibarang. Adapun mengenai jumlah personel di masing-masing pos tersebut yaitu, 10 orang di Purwokerto, 5 orang di Ajibarang, dan 5 orang di Sumpiuh.

sumber:Koran radar banyumas

No comments:

Post a Comment

Komentar