Friday, June 24, 2016

SEHEBAT HEBATNYA AKU TAK BISA MENGGANTIKANMU(ISTRIKU) | UNTUK IBU DAN ISTRI BACALAH

Bismillah-Begitu mulianya seorang ibu,hingga alloh memposisikaan bahwa ibu adalah tuhan yang nyata.Ridho seorang ibu adalah ridha-Nya,Murka seorang ibu adalah murka-Nya.Singkat cerita istriku adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan.Menjadi seorang istri yang hanya melayani suami saja belum tentu bisa beres,apalagi di tambah pekerjaanya dari kantor dengan jam kerja jam 8 pagi dan pulang maghrib.Dalam benak sebenarnya tidak ingin istriku untuk bekerja,namun karena tekad dan cita-citanya yang kuat dengan terpaksa aku mengizinkan dengan catatan pandai membagi waktu.

Hingga satu waktu Alloh memberikan riski yang telah lama di tunggu dari buah pernikahan kami.Dalam usia kandungan muda,begitu banyak kekhawatiran,apalagi menyangkut janin.Sedangkan perjalanan yang di tempuh tidaklah mudah dengan kondisi kota besar yang macet-macetan.Kondisi tersebut belangsung hingga usia kehamilan menginjak 9 bulan.

Setiap kali di tawarkan untuk di antar kerja,istriku kerap kali menolak dengan alasan aku gak akan kuat dengan kondisi jalan yang macet berat,menurut istriku aku termasuk orang yang mudah emosi dalam menghadapi kemacetan di jalan.Alasan yang cukup realistis,karena pernah di lakukan.Hingga satu waktu,saat pulang kerja kondisinya lemas dan perut terasa mules,saya berpikir dia sakit,belum berpikir bahwa akan melahirkan karena prediksi dokter sekitar 2 minggu lagi.singkat cerita ternyata calon bayi sudah mau keluar,di bawanya ke klinik terdekat sekitar pukul 17:40 dan melahirkan tepat adzan maghrib berkumandang.Subhanalloh,betapa terharunya kelahiran anak kami di iringi ribuan suara adzan bergema.Di karunialah kami bayi nan cantik nan menggemaskan.

Dalam kondisi anak kami yang sudah lahir dalam hitungan hari,istriku masih selalu memikir pekerjaanya,begitu kiranya gambaran tanggungjawabnya terhadap pekerjaan.Akan tetapi saya selalu menasehati fokuslah kepada anakmu saat ini.Tepat 1 bulan usia anak kami,ternyata cuti yang seharusnya dalam aturan adalah 3 bulan,istriku justru mendapatkan berita dari salah satu pimpinan perusahaan untuk memilih keluar atau 2 bulan pasca melahirkan harus berangkat kerja.Tentu berita ini menjadi sangat dilematis,kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan menyelimuti istriku.Sebagai suami saya hanya ingin menjadi pemimpin yang tidak otoriter.Saya hanya menyarankan untuk istikharah dalam menyikapinya,saat konsultasi ke keluarga justru banyak yang menyarankan anak di tinggal dan di rawat orang tua kemudian kami berdua bekerja,merantau kembali.Dalam benak saya terngiang,bagaimana mental anak saya nanti tanpa didikan dari orang tuanya?.bagaimana susahnya nanti orang tua di tinggali anak kecil,sementara usia mereka sudah tak muda lagi,sedangkan kami pun sudah di rawatnya,menyusahkanya sampai sebesar ini ,apakah kami akan memberikan beban lagi kepada orang tua?

Alhamdulillah,berkat istikharah,istriku memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dan focus mendidik harapan kami putri tercinta,tanpa ada intimidasi dari siapapun,termasuk aku.saat ini kami sangat menikmati menjadi orang tua,belajar dari susahnya menidurkan anak,memberinya susu,mendiamkanya saat menangis,mengajarinya dari awal ayat demi ayat untuk bekalnya kelak.Aku bukanlah ahli ibadah,atau ahli ceramah,apalagi ahli kitab,tapi keluargaku adalah tanggung jawab terbesar di dunia dan kelak di akhirat.Aku bukanlah orang hebat,yang bisa menafkahi keluargaku,memberikanya perlindungan,menggerakanya untuk beribadah lebih dari itu sosok ibulah yang menjadikanku ingin belajar dan terus belajar,dia lah istriku.Dialah yang hebat....

Sebagai gambaran heabatnya sosok ibu/istri dari fb https://www.facebook.com/Lhisajie?fref=nf

1. Bunda dilarang sakit.

 Semua anggota keluarga boleh sakit, dan Bunda yang akan merawatnya. Tetapi, Bunda tak boleh sakit, karena kalau ...Bunda sakit, maka rumah dan keluarga akan hancur berantakan. Bunda harus sehat selalu.

2. Bunda dilarang lama bepergian.

 Kadang ayah bisa pergi dari pagi sampai malam tanpa kehebohan apa pun di rumah. Tapi jika bunda pergi dari 1 jam saja, anak-anak nyinyir bertanya "Bunda kemana? kok lama banget sih."

3. Bunda dilarang makan sendiri.

 Sebagai ayah, saya selalu menikmati seisi piring sendirian. Tetapi anehnya, anak-anak selalu menganggap piring Bunda itu seperti piring seluruh keluarga; siapapun dapat mencomot dari sana. Atau sebaliknya, piring Bunda itu seperti tempat dimana semua anak bisa mengembalikan apa yang tidak disukainya ke piring Ibundanya

4. Bunda dilarang ke kamar mandi sendirian.

 Entah apa sebabnya, anak-anak yang tadinya sibuk dengan bermain sendiri atau bersama pun bisa mendadak mengikuti Bunda yang mau ke kamar mandi. Bahkan tenang bersendiri di kamar mandi pun seakan-akan tidak boleh.

5. Bunda dilarang tidur nyenyak.

 Ketika malam hari anak terbangun ingin ke kamar mandi, ingin minum susu, dan yang harus bangun adalah Bundanya. Ayahnya jangan dibangunkan nanti suara meninggi akan buat geger rumah

6. Bunda dilarang menyelesaikan pekerjaan kantor

 Baru mau mulai mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan dari kantor tiba-tiba si kecil minta ditemani menggambar, dibacakan buku cerita dan sebagainya. Baru mau mulai mengerjakan pekerjaan kantor si kakak sama si adek nangis karena berantem

Semangat selalu istriku....InsyaAllah akan menjadi amal ibadahmu di akhirat nanti.Terimakasih istriku,terimakasih Ibuku...

Dari imamu istriku dan dari anakmu ibu..



 

No comments:

Post a Comment

Komentar