Eko Yuli memulai Snatch dengan angkatan 142 kg. Dia dengan mudah menaklukkan angkatan pada kesempatan pertama ini. Lifter berusia 27 tersebut kemudian menaikkan angkatan pada kesempatan kedua, menjadi 146 kg. Sayang, kali ini dia gagal.
Eko Yuli kembali mencoba mengangkat beban yang sama pada kesempatan ketiga. Namun, lagi-lagi Eko Yuli gagal sehingga dia harus puas dengan angkatan 142 kg.
Angkatan snatch Eko Yuli ini sama dengan lifter Kolombia, Oscar Figueroa. Eko Yuli menempati urutan kedua pada angkatan Snatch ini karena berat badannya lebih berat dibanding Oscar, yaitu 61,91 kg berbanding 61,86 kg. Adapun angkatan terbaik ketiga dibukukan lifter Kazakstan, Farkhad Kharki, yaitu 135 kg. Lifter Indonesia lainnya, M. Hasbi hanya menempati posisi ketujuh dengan angkatan Snatch 133 kg.
Salah satu pesaing terberat Eko Yuli, Chen Lijun, dari China, tak bisa meneruskan perlombaan setelah mengalami cedera saat melakukan angkatan pertama Snatch seberat 145 kg.
Sementara itu, pada Clean and Jerk, Eko Yuli mengangkat 170 kg pada kesempatan pertama. Namun, saat mengangkat 176 pada kesempatan kedua, Eko Yuli gagal. Begitu juga saat mencoba mengangkat 179 kg pada kesempatan ketiga.
Di sisi lain, pesaing terberatnya dari Kolombia, Oscar, berhasil mengangkat 176 kg pada Clean and Jerk, sehingga berhak meraih medali emas. Lifter Indonesia lainnya, M. Hasbi hanya membukukan total angkatan 290 dan menempati posisi ketujuh.
No comments:
Post a Comment
Komentar