Bismillah - Isu SARA yang selalu mencuat di Negara demokrasi tak ubahnya seperti Amerika serikaat membuat kaum minoritas muslim di sana seperti tersisih.Santer di beritakan sperti kampanye dari calon president AS Donald trump yang sangat anti islam.Namun Ibtihaj Muhammad melewati arus itu dan akan menjadi wanita Muslim pertama yang mewakili Tim Olimpiade AS yang mengenakan hijab.
Atlet anggar ini ditampilkan dalam kampanye video yang kuat oleh Mini USA, #DefiLabels, yang berbagi cerita mengenai atlet Olimpiade yang mematahkan steretip, tulis laman Mic yang juga mengunggah video tersebut pada 29 Juli lalu.
Muhammad, yang akan bersaing di Olimpiade Rio 2016, menjelaskan meengenai arti dia menjadi seorang wanita Muslim kulit hitam di tim.
Ibtihaj Muhammad mengungkapkan bagiamana keluarganya telah mendorong dirinya aktif dan berpatisipasi dalam atletik. Sejak ia Muslim dan mengenakan kerudung, dia mengatakan orangtuanya selalu menyarankan untuk tetap berjilbab demi nilai-nilai dan imannya. Itu sering menyebabkan rasa keterasingan.
"Ketika rekan saya mengenakan lengan pendek atau celana pendek, saya harus mengenakan baju lengan panjang dan celana selain jilbab," katanya.
Atlet kelas dunia berusia 30 tahun itu juga mengatakan ia terus-menerus menghadapi hambatan.
"Saya hanya ingat dikucilkan dan diberitahu bahwa ada hal-hal yang saya tidak bisa lakukan karena saya (kulit) hitam atau ada hal-hal yang saya tidak bisa lakukan karena saya Muslim," katanya.
Muhammad juga mengatakan mewakili AS di Olimpiade sebagai seorang perempuan Muslim tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk komunitas Muslim yang lebih besar.
Meskipun mendapatkan sponsor dari perusahaan global seperti Visa, Muhammad tidak kebal terhadap Islamophobia atau diskriminasi anti-Muslim.
Pada bulan Maret saat pendaftaran tim di festival ia diminta melepaskan jilbabnya untuk foto ID, dan kemudian dia diberi credentialed pass dengan nama yang salah. (antaranews dg ubahan seperlunya oleh moslemshine.com)
No comments:
Post a Comment
Komentar