Thursday, August 11, 2016

MENJIJIKAN!!! REMAJA BELITUNG KECANDUAN MABUK REBUSAN PEMBALUT WANITA

Bismillah-Remaja Indonesia sudah bener-benar sudah terdegradasi moral.Di lansir dari tribunnews Kenakalan remaja berupa penyalahgunaan obat obatan serta menenggak minuman keras (miras) marak di Belitung Timur (Beltim).Tak hanya sekadar mabuk minuman, lem, hingga obat batuk kemasan (sachet), belakangan yang baru mencuat adalah mabuk menggunakan pembalut wanita dan popok bayi,sangat menjijikan!!!

Berdasarkan penelusuran, Dari Pos Belitung berhasil menjumpai pengguna, sebut saja namanya Kujay (14), bukan nama sebenarnya. Remaja tanggung yang masih duduk di bangku SMP itu mengaku mengetahui pembalut bisa memabukkan setelah diberi tahu temannya di Tanjungpandan, Belitung."Kalau sudah mabuk, asyiknya dibawa berangin (berangin-angin), jalan jalan pakai sepeda motor. Pakai (mengendarai) motor bawaannya tegang. Biasanya pelan, tapi tegang," ucap Kujay kepada Pos Belitung, Senin (1/8/2016) lalu.

Lantas seperti apa Kujay dan temannya menikmati sensasi mabuk pembalut wanita? Anak baru gede (ABG) yang tinggal di Kecamatan Kelapa Kampit ini menjelaskan cara meracik pembalut tersebut.
Langkah pertama tentu saja membeli barang. Rata rata jenis pembalut yang digunakan adalah yang bersayap (wing). Kemudian, setelah dibuka dari bungkusnya, pembalut ini dimasukkan ke dalam panci berisi air lalu direbus sekitar satu jam.
Setelah dirasa cukup, air rebusan didinginkan. Pembalut diperas di wadah yang sama (panci) , lalu siap diminum.

Sejumlah zat terkandung di dalam produk pembalut ataupun popok. Di antaranya klorin yang dapat terkontaminasi menjadi dioksin.Dikutip dari laman mitrainti.org, klorin digunakan pada proses pemutihan (bleaching) oleh pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad, dan popok. Klorin dilarang pada pembuatan obat ataupun makanan berdasarkan Permenkes RI No. 472/1996.

Zat zat ini terkandung pada busa pembalut yang di dalamnya terdapat semacam jel yang befungsi menahan cairan. Dari laman tersebut, YLKI sebenarnya sudah merilis hasil riset mereka berupa sembilan merek pembelaut dan tujuh merek pantyliner yang mengandung zat berbahaya, yaitu klorin dengan rentang 5 55 ppm.

No comments:

Post a Comment

Komentar