sumber: KH Abdullah Gymnastyar |
Alloh Swt. berfirman di dalam Al Quran, “..Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Faa...thir [35] : 28)
Para ahli tafsir menerangkan bahwa yang dimaksud dengan “ulama” pada ayat ini adalah orang-orang yang menyibukkan dirinya pada aktifitas belajar dan menuntut ilmu kapanpun dan dimanapun. Kemudian, bertekad mengamalkan ilmunya itu, serta menyampaikan dan mengajarkannya sehingga manfaat dari ilmu tersebut menjadi lebih banyak dan lebih luas. Inilah yang disebut dengan keberkahan ilmu.
Ketahuilah untuk benar-benar merasa takut kepada Alloh, untuk mencapai derajat ma’rifat dan dekat dengan-Nya, seseorang tidak selalu harus berilmu banyak. Karena setiap orang berbeda-beda kadar kemampuannya. Maka, tidak usah merasa rendah diri dengan ilmu yang sedikit. Ada orang yang dengan sedikit ilmunya, ia mentafakurinya secara dalam sehingga ia sampai kepada keyakinan yang kuat kepada Alloh Swt.
Kalau kita bertanya, apakah mungkin kita yang berilmu sangat sedikit ini akan mencapai derajat ma’rifat? Jawabannya, mengapa tidak. Karena sesungguhnya setiap orang yang memiliki ilmu sebanyak apapun, itu hakikatnya adalah setitik pemberian dari samudera ilmu Alloh yang tiada terhingga luasnya.
Orang yang tulus ikhlas dengan ilmunya walau hanya bekerja sebagai guru TK misalnya, ia tidak akan takut disebut bodoh karena ia sadar dan yakin bahwa ilmunya yang sedikit itupun semata-mata karunia dari Alloh dan merupakan amanah untuk disampaikan kepada orang lain. Maka, ia akan menjadikan ilmu yang sedikit itu sebagai bekal untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
Karenanya, berkah atau tidaknya ilmu seseorang, sangat bergantung pada ketulusan dan keikhlasannya untuk menyampaikan atau mengajarkannya kepada orang lain. Karena justru dengan ketulusan dan keikhlasannyalah suatu ilmu dapat menjadi penerang, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Ingatlah ilmu yang tidak diamalkan, tidak disampaikan, tidak diajarkan, adalah ibarat pohon yang tidak berbuah. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk menjadi manusia-manusia berilmu, yang dengan ilmunya itu bisa menjadi manfaat dan memberikan inspirasi bagi orang lain dan lingkungannya.
Amalkanlah, sampaikanlah, ajarkanlah ilmu yang kita miliki meski sedikit. Ilmu yang sedikit akan jauh lebih bernilai jika diamalkan, disampaikan dan diajarkan. In syaa Alloh!
Ketahuilah untuk benar-benar merasa takut kepada Alloh, untuk mencapai derajat ma’rifat dan dekat dengan-Nya, seseorang tidak selalu harus berilmu banyak. Karena setiap orang berbeda-beda kadar kemampuannya. Maka, tidak usah merasa rendah diri dengan ilmu yang sedikit. Ada orang yang dengan sedikit ilmunya, ia mentafakurinya secara dalam sehingga ia sampai kepada keyakinan yang kuat kepada Alloh Swt.
Kalau kita bertanya, apakah mungkin kita yang berilmu sangat sedikit ini akan mencapai derajat ma’rifat? Jawabannya, mengapa tidak. Karena sesungguhnya setiap orang yang memiliki ilmu sebanyak apapun, itu hakikatnya adalah setitik pemberian dari samudera ilmu Alloh yang tiada terhingga luasnya.
Orang yang tulus ikhlas dengan ilmunya walau hanya bekerja sebagai guru TK misalnya, ia tidak akan takut disebut bodoh karena ia sadar dan yakin bahwa ilmunya yang sedikit itupun semata-mata karunia dari Alloh dan merupakan amanah untuk disampaikan kepada orang lain. Maka, ia akan menjadikan ilmu yang sedikit itu sebagai bekal untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
Karenanya, berkah atau tidaknya ilmu seseorang, sangat bergantung pada ketulusan dan keikhlasannya untuk menyampaikan atau mengajarkannya kepada orang lain. Karena justru dengan ketulusan dan keikhlasannyalah suatu ilmu dapat menjadi penerang, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Ingatlah ilmu yang tidak diamalkan, tidak disampaikan, tidak diajarkan, adalah ibarat pohon yang tidak berbuah. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk menjadi manusia-manusia berilmu, yang dengan ilmunya itu bisa menjadi manfaat dan memberikan inspirasi bagi orang lain dan lingkungannya.
Amalkanlah, sampaikanlah, ajarkanlah ilmu yang kita miliki meski sedikit. Ilmu yang sedikit akan jauh lebih bernilai jika diamalkan, disampaikan dan diajarkan. In syaa Alloh!
No comments:
Post a Comment
Komentar