Monday, June 13, 2016

KAPAN DATANGNYA MALAM LAILATUL QADAR?

Bismillah-Apa itu malam lailatul Qadar?Dalam al-Qur'an Allah berfirman;

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” [Al-Qadar : 1-5]

Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” [Ad-Dukhan : 3-6]

Kapan waktu datangnya?

Para ulama berbeda pendapat tentang kapan datangnya malam Lailatul Qadar. Ada yang mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar hanya datang sekali saja yaitu saat diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril dan tidak akan pernah datang lagi. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang pakar Hadits yang bernama Ibnu Hajar, namun pendapat ini ditolak oleh kebanyakan ulama dengan berpegang pada ayat Al-Quran dan sekian banyak teks Al-Hadits Rasulullah SAW.
Mayoritas Ulama berpendapat bahwa datangnya Lailatul Qadar adalah setiap tahun sebab Nabi selalu menunggu kehadirannya dan menghimbau ummatnya untuk menanti kedatangannya pada malam-malam ganjil sepuluh yang terakhir daripada bulan Ramadhan. Pendapat yang terakhir inipun berbeda-beda dalam hal tanggal kedatangannya. Ada yang berpendapat pada malam tanggal 27 Ramadhan, ada pula yang berpendapat malam tanggal 21, ada juga yang berpendapat tanggal 23, tanggal 25, dan tanggal 29. Ada juga yang berpendapat tanggal kedatangannya bergatian antara tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29, namun pendapat kebanyakan ulama adalah datangnya pada malam 27 Ramadhan.

Hal ini sebagaimana diceritakan bahwa Abu Yazid al-Bustami : Aku menyaksikan / melihat Lailatul Qadar hanya 2 kali sepanjang usiaku, yaitu tepatnya pada malam tanggal 27 Ramadhan. Penyusun kitab Haqaiqul Hanafi menjelaskan bahwa : Huruf Lailatul Qadar itu adalah 9 buah lafazd Lailatul Qadar itu dituturkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran sebanyak 3 kali, jadi kalau digabung 9 × 3 maka menjadi 27. Jadi jatuhnya pada malam 27 bulan Ramadhan.
Namun karena adanya perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang kehadiran malam Lailatul Qadar itu, maka penulis lebih cenderung untuk menyatakan bahwa jatuhnya pada malam-malam ganjil sepuluh yang terakhir daripada bulan Ramadhan, sebab Nabi selalu menanti kehadirannya pada malam-malam ganjil sepuluh yang terakhir daripada bulan Ramaadhan.

Tanda-Tandanya
Untuk mengetahui secara pasti tentang datangnya Lailatul Qadar tidaklah ada yang bisa mengetahuinya kecuali Allah SWT, namun para ulama memberikan tanda-tanda kedatangannya sebagai berikut :

1. Pada malam hari itu tak ada meteor yang meluncur, sebab pada malam itu syetan-syetan tak ada yang boleh berkeliaran.
2. Udara tidak panas dan tidak pula dingin (sedang).
3. Angin tenang, tidak ada awan dan tidak pula hujan.
4.Matahari terbitnya cerah, sinarnya tidak menyilaukan, karena banyaknya malaikat yang berulang balik pada masa itu.

Hal ini atas dasar salah satu hadits Rasulullah SAW, Rasulullah SAW ditanya tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Beliau menjawab : Ialah malam yang cerah, pada malam itu tiada panas, tiada hujan, tiada angin, tiada bintang (meteor) diluncurkan (dilemparkan) dan paginya matahari terbit tidak dengan sinar yang menyilaukan.
Mengapa matahari sinarnya tidak menyilaukan atau sinarnya berkurang ? Adakah ini terhalang oleh malaikat yang lalu lalang, padahal malaikat itu adalah makhluk halus yang terbuat dari cahaya (nur). Syahrur Raudhl dalam kitabnya Fathul Wahhab menyatakan bahwa, bukannya terhalang, tetapi karena sinarnya kalah dengan nur-nur para malaikat itu. Atau karena itu memang diciptakan oleh Allah SWT sebagai tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar ini sangat diperlukan bagi seseorang, sebab siang hari setelah datangnya malam Lailatul Qadar itupun masih disunnahkan beribadah dan sebagai bahan untuk tahun depan.

Bagi seseorang yang mengetahui datangnya malam lailatul Qadar hendaklah ia tetap diam sehingga orang lain tetap khusuk beribadah menanti kedatangan malam Lailatul Qadar sebab apabila diberitahu pada orang lain bahwa malam lailatul Qadar telah datang, maka tidak menutup kemungkinan orang lain yang sedang khusuk beribadah menanti kesdatangannya, akan berhenti beribadah.

Semoga kita dapat bertemu dengan malam yang mulia ini, malam yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh setiap insan yang beriman kepada Allah, malam yang dapat diibaratkan sebagai seorang tamu besar yang sedang ditunggu-tunggu kedatanagannya, sehingga kita dapat memperoleh kemuliaannya yaitu, Lebih Baik Daripada Seribu Bulan. ***

No comments:

Post a Comment

Komentar