Tuesday, November 8, 2016

BUAT APA CAPEK-CAPEK URUSI POLITIK DAN AGAMA? | HIDUPLAH DI HUTAN MAKA LEPASLAH URUSAN ITU SEMUA

Hasil gambar untuk kenapa muslim harus berpolitik
KENAPA HARUS CAPEK-CAPEK PERANG URAT SARAF DI MEDSOS TENTANG AKSI BELA ISLAM?BUAT APA BERPOLITIK YANG PENTING ANAK ISTRI BISAA MAKAN SUDAH CUKUP!!!!

Bukan untuk perang urat saraf,bukan tentang kepatutan dan kepantasan,Sebuah negara hancur bukan karena kekurangan orang baik tapi kebanyakan orang baik diam sehingga para pendusta melenggang bebas menguasai.media dengan gencar dimana-mana merusak tatanan beragama, yang benar di salahkan yang salah di benarkan,masihkah harus diam?

Kasus penistaan al-qur’an surat almaidah ayat 51 yang sudah jelas-jelas dan gambalangpun masih mampu di tampik dengan tuduhan edit kalimat “tapi”dalam pidatonya yang disinyalir oleh sekolompok pembela artinya akan berbeda jauh.Upaya menggiring opini publik tentang edit kalimat yang belum tentu kebenaranya semakin membuat keleompok pembela bisa di jadikan alasan yang kuat,padahal jelas-jelas tidak ada bedanya.

Tidak hanya itu,salah satu pimpinan aksi damai habib rieziq shihab pun tak lepas dari pemberitaan buruk di media,mulai dari kendaraanya hingga video-video ceramahnya yang kontroversial.terlepas dari itu semua sebenarnya saya juga setuju dalam video yang beredar sang habib berceramah dengan cara yang kurang pantas di dengar,tentunya tidak sesuai dengan tujuan aksi damai dan cara islam yang benar.Sejatinya 44/11 adalah bukti reaksi dari umat islam di tanah air yang tidak rela jika keyakinannya di permainkan apalagi di pakai untuk alat kampanye pilkada.

RASULULLAH PUN BERPOLITIK DENGAN KEIMANAN

Abbas Aqqad berkata:

 “Hakikat yang dilihat oleh mereka yang jernih menghukumi setiap masalah, muslim atau non-muslim, sesungguhnya invasi Muhammad invasi keimanan dan kekuatan Muhammad kekuatan iman. Tidak ada tanda yang paling mendasar dari setiap usahanya kecuali tanda ini, dan tidak ada alasan lain dari semua itu selain alasan ini. Dia tidak goyah dalam menanamkan nilai-nilai keimanan yang mengesakan Allah meski godaan-godaan duniawi datang menghampirinya, fitnah duniawi yang tidak akan pernah ditemukan di mana pun dan kepada siapa pun kecuali Rasulullah Saw.

Beliau didatangi Atabah bin Rabiah, pemuka kaum Quraisy, di hari-hari pertama dakwah Islam menyinari sudut-sudut kota Mekah. Atabah dengan lembut dan penuh kesopanan menggoda Rasulullah Saw dengan godaan-godaan duniawi supaya ia meninggalkan tugas sucinya setelah mereka putus asa mengintimidasinya: “Wahai putra saudaraku, Anda itu dari kami, Anda yang paling terbaik dari kami dilihat dari nasab dan strata sosial. Tetapi, Anda mendatangi kaum Anda sendiri dengan perkara besar yang telah memecah jamaah mereka, bukan hanya itu, Anda pun memudarkan mimpi-mimpi mereka, memandang hina tuhan-tuhan dan agama mereka, mengkafirkan nenek moyang mereka. Wahai putra saudaraku, dengarkanlah aku! Saya memberikan Anda beberapa pilihan, semoga Anda menerima salah satunya.” Rasulullah Saw menjawab: “Katakanlah wahai Abu al-Walid!” Jawabnya: Wahai putra saudaraku! Jika engkau menginginkan harta dari perkara (Islam) yang engkau datangkan, kami siap mengumpulkan untukmu dari harta-harta kami sehingga Anda yang terkaya, dan jika Anda ingin kemuliaan, kami pun siap menobatkan Anda tuan terhadap kami sehingga kami tidak memutuskan sebuah perkara kecuali denganmu, dan jika Anda ingin kekuasaan, kami juga siap mengukuhkanmu sebagai raja kami, dan jika yang mendatangimu itu pengaruh jin yang sulit ditepis, kami akan mencari obatnya dan menafkahkan harta kami demi kesembuhanmu.” Rasulullah Saw menjawab: “Apakah ucapan Anda selesai wahai Abu al-Walid? Jawabnya: “Ya.” Rasulullah Saw pun membacakan kepadanya Q.S Fussilat [41]: 2-4, jawaban kuat tidak terbantah bahwa mustahil baginya meninggalkan misi kenabian suci ini hanya dengan fitnah duniawi yang murah.”

Mari meresapi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.



(1).  حم
 Haa Miim. (Haa Miim) hanya Allah saja yang mengetahui arti dan maksudnya.


(2). تَنْزِيلٌ مِنَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


(3). كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,


(4). بَشِيرًا وَنَذِيرًا فَأَعْرَضَ أَكْثَرُهُمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ
yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan.


(5). وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ
Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)".


(6). قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ ۗوَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya),


(7). الَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ
(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.


(8). إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya".


(9). ۞ قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ۚذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam".


(10). وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Sejatinya jika berpolitik di dasari keimanan bukan sekedar nafsu dunia maka termasuk dalam langkah jihad,menebarkan manfaat dan syariat.Sebagai warga negara seyogyanya memberikan peranan terhadap kemajuan negara sekecil apapun termasuk memilih pemimpin yang amanah dan mengawal kepemimpinan jika yang di pilih mulai bergeser dari tujuan yang hakiki.Semoga negara kita tercinta selalu dalam lindungan Alloh SWT di jauhkan dari pemimpin yang fasik... Aaamiin ya rabbal 'alamin

Monday, November 7, 2016

MEDSOS DI GEMPARKAN FOTO PEMBAGIAN UANG ANGGOTA FPI | INI KLARIFIKASINYA


Lini masa media sosial sempat dihebohkan dengan beredar foto-foto Front Pembela Islam (FPI) yang membagikan sejumlah uang kepada para peserta aksi damai pada Jumat, (04/11/2016) lalu.

Hal tersebut tak disangkal oleh Juru Bicara FPI Munarman. Namun uang tersebut bukan membayar aksi demo yang mereka lakukan, seperti opini yang selama ini berkembang.

Dalam foto yang kini viral tersebut,  tampak Munarman sempat terlihat memberikan sejumlah uang pada beberapa demonstran, di akhir unjuk rasa anti penistaan agama yang berlangsung Jumat, (04/11/2016) kemarin.

Munarman tak menampik bahwa pria di dalam foto tersebut adalah dirinya. Hanya saja uang yang dibagikan bukanlah uang ‘bayaran’ untuk para pendemo.

“Itu uang buat yang mau pulang, tapi ketinggalan kelompok,” ujar Munarman pada Tempo di depan gerbang Gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu pagi, (05/11/2016) seperti dikutip dari Tempo.

Unjuk rasa berakhir sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu dinihari. Demonstrasi selesai lantaran tercapainya sejumlah kesepakatan antara perwakilan demonstran dan para petinggi MPR/DPR.

Murnaman menegaskan FPI tak membayar siapa pun untuk ikut serta dalam unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu massa dari banyak daerah.

Adapun uang yang diberikannya itu digunakan untuk mengurus sejumlah demonstran yang terpisah dari kelompok, dan kesulitan kembali ke daerah masing-masing. “Jadi mereka (demonstran) kita urus. Jangan ada kesan kami membayar,” ujarnya.
Saat mengatur skenario kepulangan massa di depan gerbang Geudng DPR, Munarman pun terlihat memberikan uang Rp 100 ribu pada seorang tukang sapu. “Itu sedekahlah,” ujarnya.

Munarman tak banyak berkomentar mengenai sumber uang yang dibagikannya itu. “Dari sumbangan, sifatnya kemanusiaan,” katanya sebelum akhirnya masuk ke mobil.


Adapun uang yang diberikannya itu digunakan untuk mengurus sejumlah demonstran yang terpisah dari kelompok, dan kesulitan kembali ke daerah masing-masing. “Jadi mereka (demonstran) kita urus. Jangan ada kesan kami membayar,” ujarnya.

Saat mengatur skenario kepulangan massa di depan gerbang Geudng DPR, Munarman pun terlihat memberikan uang Rp 100 ribu pada seorang tukang sapu. “Itu sedekahlah,” ujarnya.

Munarman tak banyak berkomentar mengenai sumber uang yang dibagikannya itu. “Dari sumbangan, sifatnya kemanusiaan,” katanya sebelum akhirnya masuk ke mobil.


Para demonstran dari luar DKI Jakarta diberi difasilitasi bus untuk pulang. Tak hanya bus yang disediakan pihak DPR, ada bus Transjakarta, dan bus polisi yang dipakai untuk mengantar kelompok demonstran.

Adapun hal yang disepakati di akhir unjuk rasa tersebut, antara lain terkait dengan janji pihak MPR dan Komisi Hukum DPR mengawasi pengusutan dugaan penistaan agama, yang melibatkan calon Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Di duga ada penyusup demo yang sebelumnya berlangsung damai, pada akhirnya sempat diwarnai kericuhan. Aksi ricuh terjadi di beberapa titik seperti depan Istana Merdeka. Selain itu sempat juga terjadi aksi penjarahan di sebuah toko modern.

Terkait aksi penjarahan ini kepolisian sudah menegaskan bahwa aksi tersebut bukan dilakukan oleh peserta aksi damai menolak penistaan agama.

Sumber: BeritaKita.id

MENGUTIP KEMBALI AKSI DAMAI 4-11 | BUKAN AGAMANYA ATAU ETNISNYA YANG DI PERANGI

Hasil gambar untuk 4 november 2016
Mengutip kembali aksi 4 november

Pernyataan petahana basuki cahya purnama”Ahok” dalam kunjunganya ke pulau seribu menuai reaksi yang sangat keras dari kalangan muslim tanah air.dalam pidatonya “Ahok”di tuding melakukan penistaan agama dengan mengutip surat Almaidah ayat 51.Reaksi dari kalangan ulama begitu besar,daa’i kondang Aa gym,ust yusuf mansur,ust.arifin ilham,syekh ali muhammad jaber,ustadz muallaf felix siauw,ustadzah muallaf ex biarawati hj irena handono hingga kalangan ulama daerah bergerak sigap dalam aksi damai 4 novmber lalu.

Jutaan muslim berkumpul untuk menyuarakan aspirasinya,begitu indah orasi sahabat-sahabat muslim bahkan dari ada tim khusus untuk pembersihan sampah hingga aksi damai berakhir lingkungan pun tetap bersih sayangnya media enggan memberitakan.
Satu yang menarik dan membuat kami bangga adalah penjagaan aparat yang berbeda dari yang lain,kesatuan polisi menerjunkan tim khusus dengan selalu melantunkan asmaul husna.subhanalloh indah sekali negeri ini....

Sayangnya dalam aksi yang damai ada saja penyusup yang ingin menghancurkan .Media begitu gencar dengan pemberitaan-pemberitaan yang tidak relevan.Di tambah lagi aksi tersebut di ikuti para pesaing “Ahok” yang menyebabkan pemberitaan pemberitaan miring.Sebenaarnyaa sah-sah saja jika mereka bener-benar tulus untuk membela al-qur’an karena mereka beragama muslim,hanya saja publik pasti akan berargumen berbeda, mereka dan alloh yang tau seandainya mereka memiliki tujuan berbeda di balik aksi yang mulia ini.

Islam sangat tidak membenarkan seperti yang di lakukan musisi ahmad dhani contohnya yang dalam orasinya terdapat unsur politis serta penghinaan,ini sangat jauh dari tujuan awal menggelar aksi damai.


Jangan kotori aksi damai ini,islam umat yang cinta damai dan toleran,islam tidak menyerang agama lain,bahkan saat di serang bukan agama yang di salahkan tapi personalnya yang melakukan dalam kasus ini adalah sdr “Ahok”.Berbeda pada kasus terorisme,semua orang akan menyerang bahwa semua orang islam adalah “teroris”.Bahkan rasulullah akan sabar saat dirinya di hina,tapi tidak jika yang di hina adalah agamanya. Wallahu a’lam bishawwab...

JANGAN CUMA AL-MAIDAH AYAT 51 BACA JUGA LANJUTANYA BIAR LEBIH JELAS

Hasil gambar untuk al quran

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Maidah Ayat 51-54

    Ayat ke 51
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.  (5: 51)

Sejak awal mempelajari tafsir, itu berarti kita telah  mempelajari ayat-ayat yang cukup banyak yang berhubungan dengan masalah  sosial dan politik Islam. Hal ini mengindikasikan begitu komprehensifnya al-Quran dalam mengatur kehidupan manusia, serta menjamin kebahagian mereka di dunia maupun di akhirat. Dalam ayat ini Allah Swt menyinggung salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Disebutkan, orang-orang  Mukmin  tidak boleh menjadikan orang-orang Kafir sebagai rujukan atau pemimpin mereka. Karena setiap kali kalian menampakkan simpati kepada mereka, ternyata mereka justru semakin tidak menyukai kalian. Mereka hanya suka pada golongan mereka sendiri. Lanjutan ayat ini mengatakan, menerima kepemimpinan orang-orang Kafir sekecil apapun dapat memasukkan orang ke dalam golongan Kafir dan menghidupkan jiwa kekafiran dan kemunafikan di dalam hatinya. Hal ini merupakan kezaliman terbesar mengenai kebenaran bagi diri dan masyarakat
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:

1. Dalam hubungan politik luar negeri negara Islam, segala bentuk hubungan yang dapat membuat orang-orang Kafir menjadi penguasa kaum Muslimin adalah terlarang.
2. Diterimanya kepemimpinan orang-orang Kafir dapat mengeluarkan manusia dari kepemimpinan Tuhan serta dijauhkan dari hidayah Allah.
3. Kehidupan yang tentram, damai dan rukun dengan Ahlul Kitab merupakan pesan Islam dan yang dilarang adalah menerima dominasi orang Kafir.

Ayat ke 52-53
Artinya:
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.  (5: 52)
Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi.  (5: 53)

Dengan adanya larangan Allah Swt terhadap segala bentuk persahabatan dan hubungan yang menyebabkan orang-orang Kafir berkuasa, ayat ini menjelaskan adanya sekelompok orang yang  imannya lemah atau munafik. Mereka  berlomba-lomba  untuk  menjalin persahabatan dan memperoleh dukungan orang-orang Kafir. Al-Quran mengatakan, suatu saat dimana Islam memegang kendali kekuasaan dan memperoleh kemenangan, berkat pertolongan gaib Allah, maka yang menjalin hubungan dengan orang-orang Kafir karena rasa takut akan menyesali perbuatan mereka. Segala apa yang mereka sembunyikan pasti terbongkar. Saat itulah orang-orang Mukmin yang sebenarnya dengan keheranan mengatakan, orang-orang yang mengaku secara lisan telah beriman, bahkan bersumpah atas pengakuannya itu dengan serius, mengapa sekarang mereka kehilangan segala sesuatu, bahkan seluruh pekerjaan mereka hancur lebur dan musnah.
Dari dua ayat tadi terdapat empat pelajaran yang dapat dipetik:

1. Suka bersahabat dengan orang-orang Kafir  dan meminta dukungan mereka  merupakan tanda-tanda munafik dan lemah iman.
2. Iman yang lemah merupakan penyebab rasa takut terhadap kekuatan-kekuatan musuh dan menjadi penyebab takluknya mereka dihadapan musuh tersebut.
3. Kekuatan politik, kemampuan ekonomi, keberhasilan dalam melaksanakan undang-undang, semua itu ditangan Allah Swt dan akan diberikan kepada mereka yang beriman teguh.
4. Akhir dari perbuatan nifak adalah terhapusnya amal ibadah, terhina dan menanggung malu.

Ayat ke 54
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.  (5: 54)
Setelah ayat-ayat sebelumnya, dimana orang-orang Mukmin dilarang menerima segala bentuk dominasi orang-orang Kafir, ayat ini juga memberi peringatan kepada Mukminin agar berhati-hati. Karena perkara ini dapat menyebabkan keluarnya kalian dari agama yang hak, yakni menjadi kafir dan murtad. Maka dari itu hendaknya kalian mengerti bahwa apabila kalian bergerak menuju orang-orang Kafir hanya untuk mencari keselamatan dari mereka, atau berharap bisa mendapatkan bantuan mereka di saat-saat krisis, ketahuilah  agama Allah tetap tidak akan hancur. Karena masih ada orang-orang Mukmin dengan jiwa yang dipenuhi iman dan kecintaan kepada Allah. Mereka tak pernah gentar menghadapi mara bahaya.
Yang menarik dalam ayat ini ialah Allah Swt menyifati orang-orang Mukmin dengan mengatakan, meskipun mereka sangat tegas dan keras terhadap musuh, tetapi terhadap sesama mereka sangat lemah lembut dan bersahabat. Dalam riwayat disebutkan bahwa sewaku turunnya ayat ini Nabi Muhammad Saw memegang pundak Salman al-Farisi dan mengatakan, kelompok orang-orang yang disebut dalam ayat ini adalah engkau dan kaummu dari negeri Persia.

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:
1. Bahaya murtad dan kembali kepada agama senantiasa mengancam setiap orang mukmin, maka dari itu berhati-hatilah dan hendaknya memikirkan akibat perbuatan kalian.
2. Murtad adalah akibat dari kekosongan makrifat dan kecintaan kepada Allah Swt dan agama yang hak ini. Agama yang tidak dibangun dengan dasar akidah yang benar dan kokoh, senantiasa terancam bahaya.
3. Allah Swt tidak memerlukan kita dan bantuan kita. Karena selalu ada orang-orang yang siap memperjuangkan agama Allah dan menjaganya.
4. Sikap kaum Muslimin terhadap sesamanya ialah cinta kasih dan lemah lembut, namun terhadap musuh-musuh Islam, mereka sangat keras dan tegas. Karenanya, lemah lembut atau sikap keras tidak bisa menjadi sikap yang mutlak.
5. Kemuliaan yang diberikan oleh Allah tidak semata-mata terbatas pada kekayaan dan kedudukan. Kecintaan Allah, jihad fi sabilillah, tegas dalam urusan  agama juga merupakan manifestasi dari anugerah dan kelembutan Allah  Swt. (IRIB Indonesia)