Lini masa media sosial sempat dihebohkan dengan beredar foto-foto Front Pembela Islam (FPI) yang membagikan sejumlah uang kepada para peserta aksi damai pada Jumat, (04/11/2016) lalu.
Hal tersebut tak disangkal oleh Juru Bicara FPI Munarman. Namun uang tersebut bukan membayar aksi demo yang mereka lakukan, seperti opini yang selama ini berkembang.
Dalam foto yang kini viral tersebut, tampak Munarman sempat terlihat memberikan sejumlah uang pada beberapa demonstran, di akhir unjuk rasa anti penistaan agama yang berlangsung Jumat, (04/11/2016) kemarin.
Munarman tak menampik bahwa pria di dalam foto tersebut adalah dirinya. Hanya saja uang yang dibagikan bukanlah uang ‘bayaran’ untuk para pendemo.
“Itu uang buat yang mau pulang, tapi ketinggalan kelompok,” ujar Munarman pada Tempo di depan gerbang Gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu pagi, (05/11/2016) seperti dikutip dari Tempo.
Unjuk rasa berakhir sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu dinihari. Demonstrasi selesai lantaran tercapainya sejumlah kesepakatan antara perwakilan demonstran dan para petinggi MPR/DPR.
Murnaman menegaskan FPI tak membayar siapa pun untuk ikut serta dalam unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu massa dari banyak daerah.
Adapun uang yang diberikannya itu digunakan untuk mengurus sejumlah demonstran yang terpisah dari kelompok, dan kesulitan kembali ke daerah masing-masing. “Jadi mereka (demonstran) kita urus. Jangan ada kesan kami membayar,” ujarnya.
Saat mengatur skenario kepulangan massa di depan gerbang Geudng DPR, Munarman pun terlihat memberikan uang Rp 100 ribu pada seorang tukang sapu. “Itu sedekahlah,” ujarnya.
Munarman tak banyak berkomentar mengenai sumber uang yang dibagikannya itu. “Dari sumbangan, sifatnya kemanusiaan,” katanya sebelum akhirnya masuk ke mobil.
Adapun uang yang diberikannya itu digunakan untuk mengurus sejumlah demonstran yang terpisah dari kelompok, dan kesulitan kembali ke daerah masing-masing. “Jadi mereka (demonstran) kita urus. Jangan ada kesan kami membayar,” ujarnya.
Saat mengatur skenario kepulangan massa di depan gerbang Geudng DPR, Munarman pun terlihat memberikan uang Rp 100 ribu pada seorang tukang sapu. “Itu sedekahlah,” ujarnya.
Munarman tak banyak berkomentar mengenai sumber uang yang dibagikannya itu. “Dari sumbangan, sifatnya kemanusiaan,” katanya sebelum akhirnya masuk ke mobil.
Para demonstran dari luar DKI Jakarta diberi difasilitasi bus untuk pulang. Tak hanya bus yang disediakan pihak DPR, ada bus Transjakarta, dan bus polisi yang dipakai untuk mengantar kelompok demonstran.
Adapun hal yang disepakati di akhir unjuk rasa tersebut, antara lain terkait dengan janji pihak MPR dan Komisi Hukum DPR mengawasi pengusutan dugaan penistaan agama, yang melibatkan calon Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di duga ada penyusup demo yang sebelumnya berlangsung damai, pada akhirnya sempat diwarnai kericuhan. Aksi ricuh terjadi di beberapa titik seperti depan Istana Merdeka. Selain itu sempat juga terjadi aksi penjarahan di sebuah toko modern.
Terkait aksi penjarahan ini kepolisian sudah menegaskan bahwa aksi tersebut bukan dilakukan oleh peserta aksi damai menolak penistaan agama.
Sumber: BeritaKita.id
Munarman tak banyak berkomentar mengenai sumber uang yang dibagikannya itu. “Dari sumbangan, sifatnya kemanusiaan,” katanya sebelum akhirnya masuk ke mobil.
Adapun uang yang diberikannya itu digunakan untuk mengurus sejumlah demonstran yang terpisah dari kelompok, dan kesulitan kembali ke daerah masing-masing. “Jadi mereka (demonstran) kita urus. Jangan ada kesan kami membayar,” ujarnya.
Saat mengatur skenario kepulangan massa di depan gerbang Geudng DPR, Munarman pun terlihat memberikan uang Rp 100 ribu pada seorang tukang sapu. “Itu sedekahlah,” ujarnya.
Munarman tak banyak berkomentar mengenai sumber uang yang dibagikannya itu. “Dari sumbangan, sifatnya kemanusiaan,” katanya sebelum akhirnya masuk ke mobil.
Para demonstran dari luar DKI Jakarta diberi difasilitasi bus untuk pulang. Tak hanya bus yang disediakan pihak DPR, ada bus Transjakarta, dan bus polisi yang dipakai untuk mengantar kelompok demonstran.
Adapun hal yang disepakati di akhir unjuk rasa tersebut, antara lain terkait dengan janji pihak MPR dan Komisi Hukum DPR mengawasi pengusutan dugaan penistaan agama, yang melibatkan calon Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di duga ada penyusup demo yang sebelumnya berlangsung damai, pada akhirnya sempat diwarnai kericuhan. Aksi ricuh terjadi di beberapa titik seperti depan Istana Merdeka. Selain itu sempat juga terjadi aksi penjarahan di sebuah toko modern.
Terkait aksi penjarahan ini kepolisian sudah menegaskan bahwa aksi tersebut bukan dilakukan oleh peserta aksi damai menolak penistaan agama.
No comments:
Post a Comment
Komentar